-->

EPISTIMOLOGI MULTIKULTURALISME



EPISTIMOLOGI MULTIKULTURALISME

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan karunia kepada hamba-Nya untuk dapat menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan dan tiada suatu halangan apa pun. Tanpa karunia-Nya mungkin penyusun tidak akan dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu dan pengetahuan tentang epistimologi multikulturalisme yang meliputi pengertian masyarakat, multikulturalisme, dan masyarakat multikultural.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nur Hidayah, M. Si  selaku dosen mata kuliah “ Masyarakat multikultural ” yang telah memberikan tugas kepada anak didiknya. Walaupun dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan, tetapi penyusun berharap semoga dengan disusunnya makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Penyusun juga mohon maaf atas kesalahan penulisan maupun sesuatu yang tidak berkenan dihati pembaca. Untuk itu kami  mengharap kritik dan saran agar kedepannya makalah ini lebih baik.

                                                                                                                                                                                                                                               Yogyakarta,      September 2011


 
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... .......................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................            ii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang .........................................................................................................
B. Rumusan masalah ....................................................................................................
C. Tujuan ......................................................................................................................
BAB II. PEMBAHASAN
A.    Pengertian masyarakat...............................................................................................
B.     Pengertian multikulturalisme.....................................................................................
C.     Pengertian mastarakat multikultural..........................................................................


......
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan ..............................................................................................................
B. Saran........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................



BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Masalah
Kumpulan dari berbagai individu-individu akan membentuk sebuah masyarakat,masyarakat terbentuk karena adanya sebuha komunikasi, komunikasi yang di lakukan oleh individu-individu bisa di sebut juga sebagai sebuah interaksi,interaksi sebagai proses sosial merupakan hubungan timbal balik antara individu yang satu dengan individu yang lain atau individu dengan kelompok bahkan kelompok dengan kelompok,interaksi sosial merupakan proses komunikasi untuk mempengaruhi perasaan, pikiran dan tindakan. Interaksi sosial akan berlangsung apabila individu melakukan sebuah tindakan dan tindakan tersebut bereaksi terhadap orang lain. Interaksi yang terjadi akan memebentuk sebuah kebudayaan, kebudayaan sendiri merupakan sebuah hasil yang di ciptakan oleh sebuah individu atau masyarakat dengan kemampuan yang mereka miliki, atau sering kita kenal bahwa pengertian dari kebudayaan adalah hasil karya karsa cipta manusia, di dalam sebuah masyarakat terdapat berbagai macam aspek, aspek-aspek yang ada di dalam sebuah masyarakat memiliki berbagai perbedaan oleh karena itu kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain juga mempunyai berbagai macam kebudayaan hal itulah mengapa ada terdapat istilah masyarakt multikultural.

B.       Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan masyarakat?
2.      Apa yang dimaksud dengan multikulturalisme?
3.      Apa yang dimaksud dengan masyarakat multikultural?

C.      Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian masyarakat.
2.      Untuk mengetahui pengertian multikultural.
3.      Untuk mengetahui pengertian masyarakt multikultural.

BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian Masyarakat
Masyarakat merupakan suatu pergaulan hidup, karena manusia itu hidup bersama. Masyarakat tidak dipandang sebagai suatu kumpulan individu atau sebagai penjumlahan penjumlahan dari individu-individu semata. Masyarakat merupakan suatu sistem yang terbentuk karena hubungan dari anggotanya. Dengan kata lain, masyarakat adalah suatu sistem yang terwujud dari kehidupan bersama manusia yang lazim disebut dengan sistem kemasyarakatan.
Istilah masyarakat berasal dari kata “musyarak” yang berasal dari bahasa Arab yang memiliki arti ikut serta atau berpartisipasi, sedangkan dalam bahasa Inggris disebut “Society”. Sehingga bisa dikatakan bahwa masyarakat adalah sekumpulan manusia yang berinteraksi dalam suatu hubungan sosial. Mereka mempunyai kesamaan budaya, wilayah, dan identitas.
Konsep tentang masyarakat meskipun secara mudah bisa diartikan bahwa masyarakat itu berarti warga, namun pada dasarnya konsep masyarakat itu sendiri sangatlah abstrak dan kompleks.
Di bawah ini merupakan pengertian masyarakat menurut para ahli :
1)      Selo Sumardjan
Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.
2)      Karl Marx
Masyarakat adalah suatu struktur yang mengalami suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
3)      Emile Durkheim
Masyarakat merupakan suatu kenyataan yang secara obyektif secara mandiri, bebas dari individu-individu yang merupakan anggotanya.


4)      Paul B. Horton & C. Hunt
Masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang  cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok atau kumpulan manusia tersebut.
5)      Peter L. Berger
Masyarakat adalah suatu keseluruhan kompleks hubungan manusia yang luas sifatnya. Keseluruhan yang kompleks sendiri berarti bahwa keseluruhan itu terdiri atas bagian-bagian yang membentuk suatu kesatuan.
6)      Gillin & Gillin
Masyarakat adalah kelompok manusia yang mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang diikat oleh kesamaan.
7)      Harold J. Laski
Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang hidup dan bekerjasama untuk mencapai terkabulnya keinginan-keinginan mereka bersama.
Sebagai suatu pergaulan hidupatau suatu bentuk kehidupan bersama manusia, maka masyarakat itu mempunyai ciri-ciri pokok, yaitu :
a.    Manusia yang hidup bersama, secara teoritis jumlah manusia yang hidup bersama itu harus lebih dari satu orang (minimal dua orang).
b.    Bergaul selama jangka waktu yang cukup lama.
c.    Adanya kesadaran, bahwa setiap manusia merupakan bagian dari suatu kesatuan.

B.       Pengertian Multikulturalisme
Akar kata multikulturalisme adalah kebudayaan. Secara epistimologis, multikulturalisme dibentuk dari kata multi (banyak), kultur (budaya), dan isme (aliran/paham). Secara hakiki, dalam kata itu terkandung pengakuan akan martabat manusia yang hidup dalam komunitasnya dengan kebudayaannya masing-masing yang unik.
Dengan demikian, setiap individu merasa dihargai sekaligus merasa bertanggung jawab untuk hidup bersama komunitasnya. Pengingkaran suatu masyarakat terhadap kebutuhan untuk diakui (politics of recognition) merupakan akar dari segala ketimpangan dalam berbagai bidang kehidupan.
Pengertian kebudayaan diantara para ahli harus dipersamakan atau setidak-tidaknya tidak dipertentangkan antara konsep yang satu dengan konsep yang lain. Karena multikulturalisme itu adalah sebuah ideologi dan sebuah alat atau wahana untuk meningkatkan derajat manusia dan kemanusiaannya, maka konsep kebudayaan harus dilihat dalam perspektif fungsinya bagi kehidupan manusia.
Parsudi Suparlan melihat bahwa dalam perspektif tersebut, kebudayaan adalah sebagai pedoman bagi kehidupan manusia, yang juga harus diperhatikan bersama menyangkut kesamaan pendapat dan pemahaman adalah bagaimana kebudayaan itu bekerja melalui pranata-pranata sosial. Sebagai sebuah ide atau ideologi, multikulturalisme terserap kedalam bergabai interaksi yang ada dalam berbagai struktur kegiatan kehidupan manusia yang tercakup dalam kehidupan sosial, kehidupan ekonomi dan bisnis, kehidupan politik, dan berbagai kegiatan lainnya di dalam masyarakat yang bersangkutan.
Dalam kaitannya dengan masalah multikulturalisme, Master Hilmi berpandangan, bahwa bagi bangsa Indonesia adanya keragaman budaya merupakan kenyataan sosial yang sudah niscaya. Meski demikian hal itu tidak secara otomatis diiringi dengan penerimaan yang positif pula. Bahkan, banyak fakta yang menunjukkan fenomena yang sebaliknnya: keragaman budaya telah memberi sumbangan terbesar bagi munculnya ketegangana dan konflik. Sehingga modal sosaial menjadi kontraproduktif bagi penciptaan tatanan kehidupan berbangsa yang damai, harmoni, dan toleran.
Pada hakekatnya diskusi tentang multikulturalisme belum sepenuhnya tuntas hingga detik ini. Sampai saat ini, definisi yang diberikan para ilmuwan social belum representative. Irwan Abdullah mengatakan dalam symposium antropologi Internasional di Bali, sebagaimana dilansir Kompas, bahwa pengertian yang pasti dari terma multikulturalisme ini perlu terus dicari dan didiskusikan, sehingga ditemukan bentuk terbaiknya.
Menurut Irwan Abdullah, multikulturalisme adalah sebuah paham yang menekankan pada kesederajatan dan kesetaraan budaya-budaya local dengan tanpa mengabaikan hak-hak dan eksistensi budaya yang ada. Dengan kata lain, penekanan utama multikulturalisme adalah kesetaraan budaya.

C.    Pengertian Masyarakat Multikultural
Multikultural memberi penegasan, bahwa segala perbedaan itu sama di dalam ruang publik. Dalam ruang public, siapapun boleh dan bebas mengambil peran, disini tidak ada perbedaan gender dan kelas; yang ada adalah profesionalitas. Maka, siapa yang professional, dialah yang akan mendapatkan tempat terbaik. Dengan kata lain, adanya komunitas yang berbeda saja tidak cukup, sebab yang terpenting adalah bahwa komunitas itu diperlakukan sama oleh Negara. Adanya kesetaraan dalam derajat kemanusiaan yang saling menghormati, itu diatur oleh hokum yang adil dan beradab yang mendorong kemajuan dan menjamin kesejahteraan hidup warganya.
Kesetaraan dalam derajat kemanusiaan hanya mungkin terwujud dalam praktik nyata apabila ada pranata social,terutama pranata hokum, yang merupakan mekanisme control secara ketat dan adil yang mendukung dan mendorong terwujudnya prinsip demokrasi dalam kehidupan nyata.
Di Indonesia terdapat berbagai macam kebudayaan yang berasal dari hampir seluruh suku bangsa. Dengan keanekaragaman ini kita dapat mewujudkan masyarakat multicultural apabila warganya dapat hidup berdampingan, toleran dan saling menghargai. Nilai budaya tersebut bukan hanya sebuah wacana, tetapi harus menjadi patokan penilaian atau oedoman etika dan moral dalam bertindak yang benar dan pantas bagi orang Indonesia. Nilai tersebut harus dijadikan acuan bertindak, baik dalam bidang social, ekonomi, politik maupun dalam tindakan individu.



BAB III
PENUTUP


A.      Kesimpulan
Multikulturalisme adalah sebuah konsep dimana sebuah komunitas dalam konteks kebangsaan dapat mengakui keberagaman, perbedaan dan kemajemukan budaya, baik ras, suku, etnis maupun agama. Ia merupakan sebuah konsep yang memberikan pemahaman bahwa sebuah bangsa yang plural dan majemuk adalah bangsa yang dipenuhi dengan budaya-budaya yang beragam (multicultural). Dan bangsa yang multikultural adalah bangsa yang dikelompok-kelompok etnik atau budaya yang ada dapat hidup berdampingan secara damai dalam prinsip co existensi yang ditandai oleh kesediaan masing-masing kelompok untuk menghormati dan menghargai budaya lain.
Gagasan multicultural yang dinilai mengakomodasikan kesetaraan dalam eprbedaan tersebut merupakan sebuah konsep yang mampu meredam konflik vertical dan horizontal dalam masyarakat yang heterogen dimana tuntutan akan pengakuan atas eksistensi dan keunikan budaya kelompok etnis sangat lumrah terjadi. Masyarakat multicultural dicitakan mampu memberikan ruang yang luas bagi berbagai identitas kelompok untuk melaksanakan kehidupan secara otonom. Dengan demikian akan tercipta suatu system budaya dan tatanan social yang mapan dalam kehidupan masyarakat yang akan menjadi pilar kedamaian sebuah bangsa.
B.       Saran
              Saya selaku penyusun makalah ini menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, maka dari itu saya mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan makalah ini kedepannya.



DAFTAR PUSTAKA

Mafhud, Choirul.2009.Pendidikan Multikultural.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Taneko, Soleman B.1984.Struktur dan Proses Sosia suatu pengantar Sosiologi pembanguan.Jakarta : CV Rajawali.

0 Response to "EPISTIMOLOGI MULTIKULTURALISME"

Post a Comment

Contoh Penelitian Sederhana, Materi Sosiologi: Metode Penelitian Sosial (Problematika Proses Pembelajaran di Sekolah-Sekolah di Perkotaan)

Contoh Penelitian Sederhana, Materi Sosiologi: Metode Penelitian Sosial (Problematika Proses Pembelajaran di Sekolah-Sekolah di Perkotaa...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel