-->

Membangun Ketahanan Budaya Bangsa Melalui Kesenian



Nama         : Nico Fergiyono

NIM           : 12413244014

 

Membangun Ketahanan Budaya Bangsa

Melalui Kesenian

Untuk mengawali bahasan kali ini, hendaknya kita mengetahui tentang ketahanan budaya. Ketahanan budaya menurut saya adalah kondisi dinamika kehidupan yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional didalam menghadapi dan mengatasi segala masalah, ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan baik yang datang dari dalam maupun luar. Yang langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan kehidupan sosial budaya bangsa dan Negara RI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Sedangkan kebudayaan merupakan gambaran seluruh cara hidup yang melembaga dalam suatu masyarakat yang manifetasinya tampak dalam tingkah laku dan tingkah laku tersebut dapat dipelajari. Dengan demikian ketahanan sosial yang dibentuk oleh kekuatan kebudayaan tertentu bisa dipelajari dan diupayakan untuk meningkatkan kualitasnya. Ternyata kebudayaan mampu mengikat individu untuk mewujudkan kesatuan dan melakukan aktivitas bersama dalam rangka mempertahankan kehidupannya.
Saat ini saya tertarik untuk membahas ketahanan budaya kita dalam bentuk kesenian. Mungkin selama ini banyak masyarakat yang salah mengertikan antara kebudayaan dan kesenian. Banyak yang mengatakan bahwa kebudayaan adalah kesenian. Padahal seperti yang kita ketahui bersama bahwa Kesenian hanyalah bagian dari kebudayaan.
Kebudayaan secara utuh sebenarnya meliputi pola pikir atau mindset suatu masyarakat (tentang segala perihal kehidupannya di masa lampau, masa kini dan masa depan), yang banyak terekspresikan melalui aneka-ragam dan aneka dimensi kesenian. Demikian pula, kesenian merupakan salah satu wadah dominan untuk mengartikulasikan kebudayaan tak berwujud  (intangible culture).
Memang kebudayaan sangatlah identik dengan kesenian, tetapi kesenian hanyalah bagian daripada budaya, oleh karena itu pandangan masyarakat yang masih awam tentang kebudayaan haruslah kita luruskan.
Setelah kita mengetahui beberapa pengantar diatas yang meliputi pengertian ketahanan budaya, kebudayaan, serta kesenian. Sekarang kita masuk ke dalam masalah inti kita, yaitu kesenian sebagai upaya ketahanan budaya. Kita tahu bahwa Indonesia adalah Negara yang multikultur dengan berbagai macam ras, suku bangsa, agama, dll yang membuat Indonesia sangat kaya dengan kebudayaan-kebudayaan yang ada. Tentunya hal ini membawa dampak positif untuk Indonesia, tapi apakah upaya dari warga Negara dan tentunya Negara kita sendiri tentang kelestarian budaya sudah ada? Saya kira masih sedikit orang-orang yang peduli dengan budaya-budaya kita! Kenapa saya berpendapat seperti itu, sekarang kita lihat, masyarakat Indonesia sekarang ini lebih mementingkan modernitas dari pada peduli dengan budaya kita sendiri.
Contoh kecilnya dari ketidak pedulian masyarakat dengan budaya kita antara lain: Banyak orang lebih memilih mendengarkan musik-musik dari luar negeri daripada harus mendegarkan lagu daerah, anak-anak kecil sekarang ini lebih suka memainkan playstation dari pada permainan-permainan  tradisional dari Indonesia, orang-orang mengajarkan kepada anaknya bahasa inggris bukan bahasa daerahnya masing-masing. Dan masih banyak yang lainnya. Itu hanya contoh kecil ketidak pedulian masyarakat kita tentang kayanya budaya kita sendiri.
Akhir-akhir ini banyak kesenian Indonesia yang di klaim oleh Negara tetangga kita yaitu Malaysia, kenapa hal itu bisa terjadi? Banyak hal yang dapat melandasi hal tersebut, diantarannya adalah warga Indonesia tidak mau melestarikan budayanya sendiri, dan Negara pun tidak mematenkan budya-budaya yang kita miliki.
Saya rasa jika semua kebudayaan yang kita miliki dipatenkan oleh Negara kita maka Negara kita ini adalah Negara dengan kebudayaan terbanyak di seluruh dunia. Tetapi apa yang terjadi dengan Negara kita? Kita baru mau bertindak setelah Malaysia mengklaim kesenian  kita setidaknya ada 10 kebudayaan Indonesia yang di klaim oleh Malaysia, antara lain: . Batik, Lagu Rasa Sayange, Reog Ponorogo, Wayang Kulit, Kuda Lumping, Rendang Padang, Keris, Angklung, Tari Pendet dan Tari Piring dan Gamelan Jawa.
Kasus klaim budaya yang dilakukan oleh malaysia kepada Indonesia memang sudah sangat banyak dan sering. Banyak kasus, bahkan sebagian besar diantaranya memicu ketegangan bilateral dua negara yang mengakibatkan kemarahan masyarakat Indonesia di dunia offline maupun online, di dunia online mereka kerap perang mulut dan perang hack (cyber), sementara di dunia offline ada yang mengusulkan untuk perang saja dengan malaysia.
Oleh karena berbagai kasus diatas hendaknya masyarakat kita sadar, bahwa kita hendaknya memperkuat pertahanan budaya kita. Lewat bidang apapun, agar kita memiliki Negara yang kuat dan bangsa yang hebat.
Penanaman nilai-nilai dan norma-norma agar warga masyarakat peduli dengan budaya kita harus ditanamkan di hati anak-anak sejak dini. Pendidikan karakter serta pendidikan kewarganegaraan sangat penting dilakukan agar para penerus bangsa kita memiliki moral yang bagus dan memiliki rasa cinta tanah air terhadap Negara kita.
Hal-hal tersebut bisa dilakukan melalui contoh kecil, misalnya membiasakan anak-anak muda untuk mencintai produk dalam negeri, menbiasakan anak-anak kecil dengan permainan-permainan tradisional, dengan kesenian-kesenian yang ada seperti tari-tarian, alat music tradisional dan lain sebagainya. Hal itu harus ditanamkan sejak dini agar para penerus generasi muda kita memiliki mental yang kuat dan tangguh menghadapi berbagai macam ancaman yang ada.
Menurut Koentjaraningrat nilai budaya bangsa Indonesia mempunyai 2 bentuk ancaman, ialah :
1.      Ancaman di dalam negeri.
Contohnya adalah pemeberontakan dan subversi yang berasal atau terbentuk dari masyarakat Indonesia.
2.      Ancaman dari luar negeri.
Contohnya adalah infiltrasi, subversi dan intervensi dari kekuatan kolonialisme dan imperialisme serta invasi dari darat, udara dan laut oleh musuh dari luar negri.
Untuk mendukung semua itu. Semangat kebangsaan, kepedulian berbudaya, kemauan menjadi masyarakat global yang berbudaya dan bermartabat, mengembangkan tanggungjawab, reaktualisasi terwujudnya budaya malu, keuletan, kemandirian dan hal-hal semacam Itu merupakan fitur-fitur budaya dan kebudayaan yang perlu terus ditumbuhkembangkan, mulai dari diri sendiri, lingkungan, sampai pada tatanan nasional.
Oleh karena itu Kesenian merupakan  bagian penting dari kebudayaan, sebagai ekspresi dan artikulasi dari hasil cipta, karsa dan karya. Apabila kesenian dapat mentransformasi diri sebagai milik bersama dan kebanggaan bersama yang dipangku oleh suatu masyarakat (lokal atau nasional), maka kesenian akan dapat berperan untuk meningkatkan ketahanan budaya.

Dengan demikian, dalam Pembangunan Nasional, kesenian sebagai bagian dari Kebudayaan Nasional memperoleh maknanya dalam kaitan  dengan pemahaman dan apresiasi nilai-nilai kultural. Oleh karena itu, untuk  meningkatkan ketahanan budaya bangsa, maka Pembangunan Nasional perlu bertitik-tolak dari upaya-upaya  pengem­bangan kesenian yang mampu melahirkan “nilai-tambah kultural”. Pakem-pakem seni (lokal dan nasional) perlu tetap dilanggengkan, karena berakar dalam budaya masyarakat. Melalui dekomposisi dan rekonstruksi, rekoreografi, renovasi, revitalisasi, refung­sionalisasi, disertai improvisasi dengan aneka hiasan, sentuhan-sentuhan nilai-nilai dan nafas baru, akan mengundang apresiasi dan menumbuhkan sikap posesif terhadap pembaharuan dan pengayaan (atau enrichment) karya-karya seni.  Di sinilah awal dari kesenian menjadi kekayaan budaya dan “modal sosial-kultural” masyarakat.
Diakhir pembahasan ini perlu saya sampaikan bahwa menurut saya ketahanan budaya dapat memperkuat ekonomi kerakyatan. Kebudayaan-kebudayaan di Indonesia jika dimanfaatkan dengan baik dan dilestarikan tentu akan menarik minat wisatawan asing untuk mengunjungi Negara kita ini, selain itu kerajinan-kerajinan dari Indonesia dapat masuk ke pasar dunia agar dapat bersaing di pasar dunia, contohnya saja batik. Hal ini tentu sangatlah perekonomian membantu Negara kita dan untuk mensejahterakan rakyatnya.
Saya secara pribadi menghimbau kita semua untuk melestrarikan budaya kita, melestarikan kesenian-kesenian kita guna memperkuat ketahanan budaya kita. Agar bangsa kita dapat menjadi bangsa yang maju.
Dan untuk menyadarkan kita semua saya ada gambar yang harus kita lihat dan cermati bersama mengapa Malaysia banyak mengklaim budaya kita:
                                                                                                By: Nico Fergiyono

0 Response to "Membangun Ketahanan Budaya Bangsa Melalui Kesenian"

Post a Comment

Contoh Penelitian Sederhana, Materi Sosiologi: Metode Penelitian Sosial (Problematika Proses Pembelajaran di Sekolah-Sekolah di Perkotaan)

Contoh Penelitian Sederhana, Materi Sosiologi: Metode Penelitian Sosial (Problematika Proses Pembelajaran di Sekolah-Sekolah di Perkotaa...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel