-->

IDENTITAS BUDAYA

IDENTITAS BUDAYA
Identitas adalah jati diri yang dimiliki seseorang yang ia peroleh sejak lahir hingga melalui proses interaksi yang dilakukannya setiap hari dalam kehidupannya dan kemudian membentuk suatu pola khusus yang mendefinisikan tentang orang tersebut. Sedangkan Budaya adalah cara hidup yang berkembang dan dimiliki oleh seseorang atau sekelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Sehingga Identitas Budaya memiliki pengertian suatu karakter khusus yang melekat dalam suatu kebudayaan sehingga bisa dibedakan antara satu kebudayaan dengan kebudayaan yang lain. Dalam Lintas Budaya, setiap orang seharusnya memahami masing-masing budaya yang ada di sekitarnya sehingga dapat beradaptasi ketika berada di kebudayaan yang berbeda. Identitas budaya memiliki beberapa pendekatan dalam pengertiannya yaitu adalah : 
1.      Kesempurnaan rasa dalam seni dan kemanusiaan.
2.      Pola yang terintegrasi dari pengetahuan manusia, keyakinan, dan perilaku, yang bergantung pada kemampuan atau kapasitasnya dalam pemikiran secara simbolik dan pembelajaran secara sosial.
3.      Seperangkat sikap, nilai – nilai, sasaran dan tindakan yang diyakini bersama, yang kemudian menjadi ciri, sifat atau karakter dari sebuah organisasi atau kelompok.
Adapun faktor-faktor pembentuk Identitas budaya sebagai berikut :
1.      Kepercayaan.
Kepercayaan menjadi faktor utama dalam identitas budaya, tanpa adanya kepercayaan yang di anut maka tidak akan terbentuk suatu identitas budaya yang melekat pada suatu kebudayaan. Biasanya kepercayaan ini muncul dari amanah para leluhur terdahulu yang menyakini tentang suatu kegiatan yang biasa dilakukan oleh suatu budaya yang tentunya berbeda antara budaya satu dengan budaya lainnya. Contohnya mempercayai tradisi pecah telur pada saat resepsi pernikahan yang dipercaya sebagai salah satu tradisi penting masyarakat Jawa dalam resepsi pernikahan.
2.      Rasa aman
Perasaan aman atau positif bagi penganut suatu kebudayaan menjadi faktor terbentuknya identitas budaya, karena tanpa adanya rasa aman dari pelaku kegiatan budaya maka tidak akan dilakukan secara terus menerus sesuatu yang dianggapnya negatif dan tidak aman. Contohnya tidak ada kebiasaan menyakiti sesama karena dianggap saling menyakiti adalah tidak memberikan rasa aman bagi siapapun.
3.      Pola perilaku.
Pola perilaku juga menjadi faktor pembentuk identitas budaya, bagaimana pola perilaku kita dimasyarakat mencerminkan identitas budaya yang kita anut. Dalam hal ini biasa terjadinya diskriminasi terhadap orang-orang tertentu yang berprilaku kurang baik menurut orang sekitarnya yang pada umumnya didalam budaya orang tersebut adalah sesuatu yang wajar dilakukan.
Dari penjabaran pengertian di atas kemudian berhubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi identitas budaya maupun yang berkaitan erat dengan identitas budaya yaitu :
1.      Asimilasi budaya
Pengertian asimilasi budaya adalah pembauran dua kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli sehingga membentuk kebudayaan baru. Suatu asimilasi ditandai oleh usaha-usaha mengurangi perbedaan antara orang atau kelompok. Untuk mengurangi perbedaan itu, asimilasi meliputi usaha-usaha mempererat kesatuan tindakan, sikap, dan perasaan dengan memperhatikan kepentingan serta tujuan bersama.
Golongan yang biasanya mengalami proses asimilasi adalah golongan mayoritas dan beberapa golongan minoritas. Dalam hal ini, kebudayaan minoritaslah yang mengubah sifat khas dari unsur-unsur kebudayaannya, dengan tujuan menyesuaikan diri dengan kebudayaan mayoritas; sehingga lambat laun kebudayaan minoritas tersebut kehilangan kepribadian kebudayaannya dan masuk ke dalam kebudayaan mayoritas.
Contoh dari asimilasi budaya adalah : Salah satu contoh proses asimilasi adalah program transmigrasi yang dilaksanakan di Riau pada masa pemerintahan Orde Baru. Program transmigrasi ini tidak hanya berhasil meratakan jumlah penduduk di berbagai pulau di Indonesia, tetapi program transmigrasi ini juga mengakibatkan terjadinya asimilasi, terutama diwilayah Riau. Hal ini terlihat dari banyaknya transmigran yang menghasilkan budaya baru, misalnya Jawa-Melayu, Mandailing-Melayu, dan lain sebagainya.
2.      Akulturasi budaya
Akulturasi (acculturation atau culture contact) adalah proses sosial yang timbul bila suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing dengan sedemikian rupa, sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri.

         Proses terbentuknya identitas budaya:
        Identitas budaya yang tidak disengaja (ikut-ikutan terhadap budaya yang lebih dominan)
        Pencarian identitas budaya. (melalui proses penjajakan, bertanya dan uji coba) Contoh: biarawan/wati
        Identitas budaya yang diperoleh. (contoh: internalisasi peran sebagai dosen, anggota TNI)
        Resistensis dan separatisme: Penolakan terhadap (norma-norma) budaya dominan. (aliran agama)
        Integrasi: integrai budaya beberapa budaya yang menghasilkan budaya baru







REFERENSI :
2013. Identitas Budaya. http://commbro.wordpress.com/2013/03/10/identitas-budaya/. Diakses     pada tanggal 20 Maret 2013.
Pengertian Identitas Budaya
Rincian karakteristik atau ciri kebudayaan yang dimiliki sekelompok orang yang kita ketahui batas-batasnya ketika dibandingkan dengan karakteristik atau ciri-ciri kebudayaan lain. (Alo Liliweri; 72)
Peran Identitas Budaya
Identitas budaya ditentukan oleh struktur budaya dan struktur sosial
         Struktur budaya: pola persepsi, berpikir, perasaan
         Struktur sosial: pola perilaku sosial
Peran diartikan sebagai seperangkat harapan budaya terhadap posisi tertentu . Pemahaman akan identitas memudahkan komunikasi antar budaya


Identitas budaya dalam kehidupan sehari-hari
Tampak melalui tatanan berpikir, perasaan dan cara bertindak pada sekelompk orang tersebut
Tampak melalui bahasa yang dipakai
Tampak melalui ciri-ciri khas (tubuh, pakaian, makanan, hasil kebudayaan, adat istiadat)

Perspektif terhadap identitas budaya (martin dan nakayama)
         Perspektif psikologi sosial
        Individu hidup dalam lingkungan sosial oleh karena itu kepribadian individu dibentuk oleh kepribadian lingkungan sosial
         Perspektif komunikasi
        Identitas dibangun melalui interkasi dan komunikasi antara seorang pribadi dan kelompok
         Pendekatan praktis
        Identitas dibangun dalam suatu konteks (ekonomi, politik, sejarah)
        Identitas selalu bergerak/dinamis
Pembentukan Identitas Budaya
         Konsep identitas selalu terkait peran yang diharapkan
         Proses terbentuknya identitas budaya:
        Identitas budaya yang tidak disengaja (ikut-ikutan terhadap budaya yang lebih dominan)
        Pencarian identitas budaya. (melalu proses penjajakan, bertanya dan uji coba) Contoh: biarawan/wati
        Identitas budaya yang diperoleh. (contoh: internalisasi peran sebagai dosen, anggota TNI)
        Resistensis dan separatisme: Penolakan terhadap (norma-norma) budaya dominan. (aliran agama)
        Integrasi: integrai budaya beberapa budaya yang menghasilkan budaya baru
Jenis Identitas dan Komunikasi Antarbudaya
         Identitas gender, ras, umur, etnik, agama, kelas, bangsa, dan pribadi
         Beberapa hal yang perlu diperhatkan dalam komunikasi antar budaya:
        Etnosentrisme
        Stereotip
        Prasangka
        Diskriminasi
        Rasisme

        Dominasi dan subordinasi antar kelompok 

0 Response to "IDENTITAS BUDAYA"

Post a Comment

Contoh Penelitian Sederhana, Materi Sosiologi: Metode Penelitian Sosial (Problematika Proses Pembelajaran di Sekolah-Sekolah di Perkotaan)

Contoh Penelitian Sederhana, Materi Sosiologi: Metode Penelitian Sosial (Problematika Proses Pembelajaran di Sekolah-Sekolah di Perkotaa...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel